
Penduduk Kabupaten Manokwari hingga tahun 2004 berjumlah 209.308 jiwa dengan kepadatan 4 jiwa/km2. Laju pertumbuhan penduduk 3,8% per tahun. Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Manokwari (33,04%) dan sisanya tersebar di 16 Kecamatan lainnya. Suku asli yang mendiami Kabupaten Manokwari adalah suku besar Arfak, suku Wamesa, suku Samuri, Sebyar, Irarutu dan Numfor Doreri. Selain itu terdapat suku pendatang asal Papua seperti Serui, Biak, Waropen serta beberapa suku dari luar Papua.
Kabupaten Manokwari mempunyai iklim tropis basah dengan suhu udara minimum 21,5 °C dan suhu maksimum 33,1 °C. Suhu maksimum terjadi pada bulan Januari dan Maret, sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Agustus dan November. Curah hujan cukup tinggi, yaitu 2.283 mm/tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret dan terendah terjadi pada bulan Juli. Untuk jumlah hari hujan, terbanyak terjadi pada bulan Juni dan november, sedangkan hari hujan terkecil terjadi pada bulan Desember.

Manokwari adalah ibu kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Manokwari juga merupakan ibu kota Kabupaten Manokwari. Kota ini memiliki luas wilayah 1.556,94 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 99.488 jiwa. Manokwari terletak di pantai utara Daerah Kepala Burung Pulau Papua. Kota ini merupakan salah satu kota bersejarah bagi masyarakat Kristen di Papua karena pada tanggal 5 Februari 1855, dua orang penginjil mendarat di Pulau Mansinam dan memulai karya penyebaran agama Kristen Protestan di kalangan suku-suku yang masih suka berperang satu sama lain. Pulau Mansinam dapat dicapai dengan menyewa kapal atau speedboat dari Pelabuhan Ketapang, di jalan Pasir Putih. Manokwari membentang di Teluk Doreri, dan di tengah perbukitan rendah didominasi oleh pegunungan Arfak di selatan.
Hari jadi Kota Manokwari yang jatuh pada tanggal 8 November 1898 dilatarbelakangi oleh peristiwa dibentuknya pos pemerintahan pertama di Manokwari oleh Pemerintahan Hindia Belanda, ketika Residen Ternate Dr. D. W. Horst atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda melantik Tn. L. A. Van Oosterzee pada hari Selasa tanggal 8 November 1898 sebagai Controleer Afdeling Noord New Guinea (Pengawas Wilayah Irian Jaya Bagian Utara) yang waktu itu masih termasuk wilayah keresidenan Ternate. Tanggal 8 November inilah yang selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Kota Manokwari melalui Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 199