Kabupaten Asmat adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Agats. Bahasa-bahasa yang digunakan orang Asmat termasuk kelompok bahasa yangoleh para ahli linguistik disebut sebagai Language of the Southern Division, bahasa-bahasa bagian selatan Irian Jaya. Bahasa ini pernah dipelajari dandigolongkan oleh C.L Voorhoeve (1965) menjadi filum bahasa-bahasa Irian(Papua) Non-Melanesia.
Distrik Kampung/desa per distrik :
No. Distrik Desa/Kampung
1 Agats Asuwetsy, Biriten, Bis Agats, Bisman, Enam, Peer, Smith, Yaun, Yufri
2 Atsy Amanamkai, Ambisu, Atambuts, Atsy, Awok, Bine, Bipim, Biwar Darat, Biwar Laut, Comoro, Damen, Fos, Kaimo, Omanesep, Sagare, Sogoni, Waganu, Warkai, Yaosakor, Yasiuw, Yefuwage, Youw
3 Pantai Kasuari Aero, Aikut, Amagais, Amaru, Amkai, Amkun, Aworket, Bawor, Bayun, Emene, Eero, Eseib, Hahare, Hainam, Kaipom, Kairin, Kamur, Kawem, Pirimapun, Saman, Sanapai, Sanem, Santambor, Semendoro, Seramit, Simsagar, Sinipit, Sohomane, Suagai, Taero, Yagamit,Yahoi, Yamkap, Yaptambor, Yerfun
4 Sawaerma Abamu, Agani, Amor, Aou, As, Atat, Ayir, Berip, Bu, Er, Erma, Eroko, Esmapan, Jifak, Jipawer, Kapi, Koba, Komor, Mumugu, Munu, Nakai, Par, Pupis, Sagapu, Sawa, See, Sona, Suru-suru, Tii, Tomor, Warer, Weo, Yakapis, Yeni, Yensuku
5 Suator Binam, Binamsai, Bubis, Burbis, Daikot, Dekamer, Jinak, Karbis, Pattipi, Pirabanak, Sipenap, Somnak, Vakam, Woutu Brasa, Woutu Kolof, Wowi
6 Akat Ayam, Beco, Buetkwar, Warse, Manepsimi, Pau, Amborep, Sesakam, Yuni
7 Fayit Bagair, Basim, Bawus, Biopis, Kagas, Nanai, Ocenep, Piramat, Pirien, Tauro, Waras, Wiyarw
Sawaerma adalah distrik terluas, yakni 6.974 km² (29,37%)
Atsy seluas 4.282 Km² (18,03%)
Fayit adalah distrik tersempit, yakni 968 km² (4,08%).
Dari bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Pastor Zegwaard, seorang misionarisKatolik berbangsa Belanda, orang-orang Asmat mempercayai bahwa mereka berasal dari Fumeripits (Sang Pencipta). Konon, Fumeripits terdampar di pantaidalam keadaan sekarat dan tidak sadarkan diri. Namun nyawanya diselamatkanoleh sekolompok burung sehingga ia kembali pulih. Kemudian ia hidupsendirian di sebeuah daerah yang baru. Karena kesepian, ia membangun sebuahrumah panjang yang diisi dengan patung-patung dari kayu hasil ukirannyasendiri. Namun ia masih merasa kesepian, kemudian ia membuat sebuah tifayang ditabuhnya setiap hari.
Tiba-tiba, bergeraklah patung-patung kayu yang sudah dibuatnya tersebutmengikuti irama tifa yang dimainkan. Sungguh ajaib, patung-patung itu punkemudian berubah menjadi wujud manusia yang hidup. Mereka menari-narimengikuti irama tabuhan tifa dengan kedua kaku agak terbuka dan kedua lutut bergerak-gerak ke kiri dan ke kanan. Semenjak itu, Fumeripits terus mengembara dan di setiap daerah yangdisinggahinya, ia membangun rumah panjang dan menciptakan manusia-manusia baru yang kemudian menjadi orang-orang Asmat seperti saat ini.