
Pemekaran kabupaten Luwu yang kemudian melahirkan kabupaten Luwu Utara dan kota otonom Palopo dibawah kepemimpinan Bupati Luwu Dr. Kamrul Kasim yang menjabat Bupati Luwu dari tahun 1999 sampai tahun 2003. Kecamatan :Bajo • Bajo Barat • Bassesangtempe • Belopa • Belopa Utara • Bua • Bua Ponrang • Kamanre • Larompong • Larompong Selatan • Latimojong • Ponrang • Ponrang Selatan • Suli • Suli Barat • Lamasi • Lamasi Timur • Walenrang • Walenrang Utara • Walenrang Barat • Walenrang Timur • Bassesangtempe Utara
Kabupaten Luwu memindahkan pusat pemerintahan dari kota Palopo ke kota Belopa, sejak tahun 2006, seiring ditetapkannya Belopa sebagai Ibukota Kabupaten Luwu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 80 Tahun 2005, dan diresmikan menjadi ibu kota sejak 13 Februari 2006. Periode 2004-2009 Luwu dipimpin oleh Bupati H.M. Basmin Mattayang kemudian dilakukan pemilihan Kepala Daerah langsung pertama di daerah itu dan memilih Ir. H. Andi Mudzakkar sebagai bupati terpilih periode 2009-2014.

Kabupaten Luwu Timur yang beribukota di Malili, secara administrasi dibagi menjadi 11 kecamatan yaitu
Kecamatan Burau
Kecamatan Wotu (Regional Pelayanan Kesehatan)
Kecamatan Tomoni
Kecamatan Tomoni Timur (Regional Pertanian)
Kecamatan Angkona
Kecamatan Malili (Regional Administratif)
Kecamatan Towuti
Kecamatan Nuha (Regional Pertambangan)
Kecamatan Wasuponda
Kecamatan Mangkutana (Regional Perdagangan)
Kecamatan Kalaena

Kabupaten Luwu Utara yang dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 1999 dengan ibukota Masamba merupakan pecahan dari Kabupaten Luwu.[2] Saat pembentukannya daerah ini memiliki luas 14.447,56 km2 dengan jumlah penduduk 442.472 jiwa. Dengan terbentuknya kabupaten Luwu Timur maka saat ini luas wilayahnya adalah 7.502,58 km2. Secara administrasi terdiri 11 kecamatan 167 desa dan 4 kelurahan. Penduduknya berjumlah 250.111 jiwa (2003) atau sekitar 50.022 Kepala Keluarga yang sebagian besar (80,93%) bermata pencaharian sebagai petani, namun kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2003 hanya 33,31% atau sebanyak Rp. 4,06 triliun.