Nama Mustafa dan Ridho Ficardo tertinggi dalam hasil survei Rakata Institute yang dirilis di Hotel Horison, Bandar Lampung, Selasa (8/8/2017) malam. Ridho unggul tingkat popularitas dan akseptabilitas, sedangkan untuk elektabilitas, Mustafa tertinggi. Rakata Institute menyebut elektabilitas Bupati Lampung Tengah mencapai 18,3 persen, disusul Ridho Ficardo 17,33 persen, Herman HN 17 persen, Arinal Djunaidi 13,17 persen, Muklis Basri 2,17 persen, Almuzammil 1,67 persen, Bachtiar Basri 1,67 persen.
Hasil Quick Count Pilkada - Pilgub Lampung 2018 Provinsi Lampung :
1 M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri : 24.83 persen suara
2 Herman HN-Sutono mendapatkan : 25.50 persen suara
3 Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim : 38.32 persen suara
4 Mustafa-Ahmad Jajuli : 11.35 persen suara
#Update Hasil Quick Count Pilkada - Pilgub Lampung 2018 Provinsi Lampung versi Saiful Mujani data masuk 20.1% suara
Menurut Manajer Riset Rakata Yuli Harmoko, peluang munculnya calon lain sangat kecil. Sebab, proses tahapan Pemilihan Gubernur sudah semakin dekat. “Apabila ada calon baru yang muncul, dibutuhkan kerja ekstra keras untuk bisa mengangkat popularitas hingga elektabilitas,” kata dia saat pemaparan. Yuli juga menganalisa 4 kandidat calon gubernur terkuat, yaitu Ridho Ficardo, Mustafa, Herman HN, dan Arinal Djunaidi. Untuk Ridho, Yuli menyebut petahana memiliki modal popularitas yang tinggi di tengah masyarakat, mencapai angka 91,33 persen. Menurutnya, sebagai ketua partai di Provinsi Lampung, Ridho mempunyai modal dukungan partai. “Ridho juga harus mewaspadai isu-isu baru yang dapat terus muncul,” terangnya.
Sedangkan Mustafa disebut memiliki populasi pemilih terbanyak di Provinsi Lampung, yang menjadi modal besar untuk mendongkrak elektabilitas. “Kelemahannya, Mustafa harus memenuhi jumlah kursi, sebab jika 1 kursi saja tidak dapat terpenuhi pencalonannya sebagai Gubernur akan gagal,” tuturnya. Untuk Walikota Bandar Lampung Herman HN, kekuatannya adalah kader PDIP yang merupakan partai paling elektable di Provinsi Lampung. PDIP adalah partai yang memiliki jumlah kursi terbanyak di Lampung, yaitu 17 kursi, yang dapat mengusung calon sendiri. “Kelemahannya, belum ada kepastian Herman HN akan didukung partai politik dan statment yang menyatakan tidak akan maju menjadi Cagub jika tidak melalui PDIP,” jelasnya. Sementara Arinal Djunaidi memiliki kekuatan sebagai ketua partai yang memiliki dukungan relatif besar. Kelemahannya, Arinal adalah sosok yang baru muncul sehingga perlu satu tahap lagi untuk menyamai atau melebih kandidat lain yang sudah lebih dulu bekerja.