Kabupaten Sumba Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di Waikabubak. Luas daratannya 4.051,9 kilometer persegi. Topografi kabupaten ini berupa rangkaian pegunungan dan bukit-bukit kapur yang curam. Iklimnya tropis dengan musim hujan relatif pendek dibandingkan kemarau. Curah hujan rata-rata cukup tinggi, terutama pada November hingga Maret.
Kecamatan di Kabupaten Sumba Barat :
► Kadi Bangedo, Sumba Barat (1 H)
► Kodi, Sumba Barat (1 H)
► Kota Waikabubak, Sumba Barat (13 H)
► Lamboya, Sumba Barat (1 H)
► Laura, Sumba Barat (1 H)
► Loli, Sumba Barat (1 H)
► Tana Righu, Sumba Barat (1 H)
► Wanokaka, Sumba Barat (1 H)
► Wewena Barat, Sumba Barat (1 H)
► Wewena Selatan, Sumba Barat (1 H)
► Wewena Timur, Sumba Barat (1 H)
► Wewena Utara, Sumba Barat (1 H)
Penduduknya berjumlah sekitar 145.267 jiwa. Sekitar setengah penduduk kabupaten ini masih memeluk agama tradisional Marapu. Penduduk yang lain adalah pemeluk Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan sisanya adalah Budha. Kenyataan ini diakibatkan karena masih kuatnya pengaruh adat-istiadat mereka, terutama di kecamatan Kodi, Waijewa Barat dan Waijewa Timur yang hampir setengah penduduknya adalah pemeluk Marapu. Selain itu di kabupaten ini masih terdapat masyarakat terasing, yaitu suku bangsa Gaura di desa Gaura, kecamatan Walakaka, suku bangsa Balikeda di desa Dokakaka, kecamatan Loli dan suku bangsa Lenang di desa Lenang, kecamatan Katikutana.
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, sebagai pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat, dan dibentuk berdasarkan UU No. 16 tahun 2007. Peresmian dilakukan oleh Penjabat Mendagri Widodo A.S. pada tanggal 22 Mei 2007. Pemekaran - Kabupaten Sumba Barat Daya adalah 1 dari 16 kabupaten/kota baru yang dimekarkan pada tahun 2006, setelah DPR telah menyetujui Rancangan Undang-undangnya pada tanggal 8 Desember 2006. Daftar Kecamatan di Wilayah ini dibagi menjadi 11 kecamatan, yaitu: Kota, Kodi, Kodi Bangedo, Kodi Utara, Kodi Balaghar, Laura, Wewewa Barat, Wewewa Selatan, Wewewa Timur, Wewewa Tengah, Wewewa Utara, Wewewa Utara.
Tambolaka adalah ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.[1] Sumba Barat Daya sendiri mempunyai potensi alam yang sangat indah.[1] Tempatnya yang masih asri dan tenang membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk beristirahat dan menenangkan diri dari hingar bingar kota besar.[1] Meskipun dalam pembangunan fasilitas umum belum terlaksana dengan baik di daerah ini, namun tempat ini tetap layak dijadikan sebagai tempat berlibur.[1]
Sejarah Singkat
Tambolaka merupakan ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat sehingga memiliki cerita sejarah yang saling berkaitan. Dahulu, Paraingu atau kampung besar merupakan sistem pemerintahan tradisional Sumba.[1] Seiring dengan bertambahnya jumlah orang-orang dari luar yang merupakan nenek moyang datang ke Pulau Sumba, lalu mereka membentuk bermacam kelompok kekeluargaan besar atau klan yang didasarkan pada kesamaan asal usul dan Marapu yang disembah. Kelompok ini disebut dengan nama kabihu.[1] Beberapa kabihu ada yang bergabung dengan wilayah lain yang membangun negeri sendiri yang tetap diatur dengan hukum dan cara yang berlaku pada waktu itu.[1] Hingga kedatangan bangsa Belanda yang merubah sistem Paraingu menjadi sistem kerajaan yang bertujuan untuk menguasai wilayah Sumba.[1]