Kota Surabaya - Provinsi Jawa Timur

Pengumuman CPNS Kota Surabaya - Provinsi Jawa TimurKota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.

Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.909.257 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-Pemuda Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura / suro (ikan hiu) dan baya / boyo (buaya) yang akhirnya membentuk nama Surabaya.

Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan[7]. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:

Surabaya Pusat - Tegalsari, Simokerto, Genteng, Bubutan
Surabaya Timur - Gubeng, Gunung Anyar, Sukolilo, Tambaksari, Mulyorejo, Rungkut, Tenggilis Mejoyo
Surabaya Barat - Benowo, Pakal, Asemrowo, Sukomanunggal, Tandes, Sambikerep, Lakarsantri
Surabaya Utara - Bulak, Kenjeran, Semampir, Pabean Cantikan, Krembangan
Surabaya Selatan - Wonokromo, Wonocolo, Wiyung, Karangpilang, Jambangan, Gayungan, Dukuh Pakis, Sawahan

Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap serangan pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu / berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya / bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Kota yang jalan utamanya dulu hampir berbentuk seperti pita dari jembatan Wonokromo di sebelah Selatan menuju ke Jembatan Merah di sebelah Utara sepanjang kurang lebih 13 km tersebut, di akhir tahun 1980-an mulai berubah total. Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang pesat, memaksa Surabaya untuk berkembang ke arah Timur dan Barat seperti yang ada sekarang. Bertambahnya kendaraan bermotor, tumbuhnya industri baru serta menjamurnya perumahan yang dikerjakan oleh perusahaan real estate yang menempati pinggiran kota mengakibatkan tidak saja terjadi kemacetan di tengah kota tapi juga tidak jarang terjadi pula di pinggiran kota.

Surabaya telah berkembang jauh dari kota yang relatif kecil dan kumuh di akhir abad ke-19, menjadi kota metropolitan di akhir abad ke-20 dan pada kurun abad ke-21 menjadi salah satu metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Kota yang pada kurun abad ke-20 dan awal abad ke-21 dipandang panas dan kumuh ini juga berhasil berubah menjadi salah satu kota metropolitan yang paling tertata di Indonesia dengan kualitas udara terbersih.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...