Kabupaten Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Trenggalek yang berjarak 180 km dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa. Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; sebelah selatan dengan Samudera Hindia ; dan sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan.
Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang ada di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo;
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung;
Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia; dan
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan
Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 kecamatan yaitu:
Bendungan
Dongko
Durenan
Gandusari
Kampak
Karangan
Munjungan
Panggul
Pogalan
Pule
Suruh
Kota Trenggalek
Tugu
Watulimo
Salah satu tokoh terkenal di Trenggalek adalah Dyan Arya Menak Sopal lebih dikenal dengan nama Menak Sopal, salah seorang bupati atau penguasa Trenggalek. keterangan resmi mengenai Menak Sopal belum banyak ditulis, akan tetapi situs berupa makam dapat dijumpai di dusun Bagong, kelurahan Ngantru, kecamatan Trenggalek. Menak Sopal dikenal sebagai pahlawan bagi kaum tani di Trenggalek, usahanya untuk membangun sebuah dam atau waduk beserta saluran irigasi yang menyertainya berkembang menjadi sebuah legenda yang mengiringi tradisi sedekah bumi yang sampai saat ini dilaksanakan oleh kaum tani di kelurahan Ngantru pada bulan Sela. konon, saat membangun waduk tersebut, Menak Sopal dan pengikutnya mengalami kesulitan karena selalu saja bangunan yang membendung kali Bagong itu jebol.
Setelah bertapa beberapa hari akhirnya, Menak Sopal mengetahui jika penyebab jebolnya bangunan waduk tersebut karena ulah siluman bajul putih yang menguasai sungai tersebut. setelah bertemu dengan siluman bajul putih, akhirnya sang siluman bersedia untuk tidak mengganggu pekerjaan besar Menak Sopal dengan meminta tumbal seekor gajah yang berkulit putih pula. singkat cerita dengan sedikit tipu muslihat, Menak Sopal berhasil menyediakan tumbal Gajah Putih kepada Bajul Putih. Untuk diketahui pemilik Gajah Putih di daerah Wengker hanya ada satu orang yaitu seorang janda di daerah Ponorogo.