Provinsi Sumbar - Sumatera Barat

Hasil Quick Count Pilpres 2019 Provinsi Sumbar - Sumatera BaratSumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Sumatera Barat berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beretnis Minangkabau yang seluruhnya beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten (kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan sebagai nagari. Nama Provinsi Sumatera Barat bermula pada zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), dimana sebutan wilayah untuk kawasan pesisir barat Sumatera adalah Hoofdcomptoir van Sumatra's westkust. Kemudian dengan semakin menguatnya pengaruh politik dan ekonomi VOC, sampai abad ke 18 wilayah administratif ini telah mencangkup kawasan pantai barat Sumatera mulai dari Barus sampai Inderapura. Seiring dengan kejatuhan Kerajaan Pagaruyung, dan keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, pemerintah Hindia Belanda mulai menjadikan kawasan pedalaman Minangkabau sebagai bagian dari Pax Nederlandica, kawasan yang berada dalam pengawasan Belanda, dan wilayah Minangkabau ini dibagi atas Residentie Padangsche Benedenlanden dan Residentie Padangsche Bovenlanden.

Berikut daftar kabupaten dan/atau kota di Sumatera Barat

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Kecamatan Desa/kelurahan Lokasi Lambang

1 Kabupaten Agam Lubuk Basung Indra Catri 16 82 0°16′3,25″LU 99°59′57,29″BT
Logo Agam Regency.PNG
2 Kabupaten Dharmasraya Pulau Punjung Adi Gunawan 4 109 1°2′30,13″LU 101°21′43,44″BT
Lambang Kab Dharmasraya.jpg
3 Kabupaten Kepulauan Mentawai Tuapejat Yudas Sabaggalet 4 43
Logo Mentawai.jpg
4 Kabupaten Lima Puluh Kota Sarilamak Alis Marajo 13 180
Lambang Kabupaten Lima Puluh Kota.png
5 Kabupaten Padang Pariaman Parit Malintang Ali Mukhni 17 -
Lambang Kabupaten Padang Pariaman.png
6 Kabupaten Pasaman Lubuk Sikaping Benny Utama 12 211
Lambang Kabupaten Pasaman.png
7 Kabupaten Pasaman Barat Simpang Ampek Baharauddin, R 11 -
Pasaman Barat.png
8 Kabupaten Pesisir Selatan Painan Nasrul Abit 12 76
Coat of arms of Pesisir Selatan Regency.svg
9 Kabupaten Sijunjung Muaro Sijunjung Yuswir Arifin 8 -
Lambang Kabupaten Sijunjung.jpeg
10 Kabupaten Solok Arosuka Syamsu Rahim 14 -
Lambang Kabupaten Solok.gif
11 Kabupaten Solok Selatan Padang Aro Muzni Zakaria 7 -
Lambang Kabupaten Solok Selatan.png
12 Kabupaten Tanah Datar Batusangkar M. Shadiq Pasadigoe 14 - 0°28′34,76″LU 100°35′29,02″BT
Lambang Kabupaten Tanah Datar.png
13 | Kota Bukittinggi Ismet Amzis 3 24 0°18′21,03″LU 100°22′9,98″BT
Lambang Kota Bukittinggi.jpeg
14 Kota Padang Mahyeldi Ansharullah 11 104 0°57′2,76″LU 100°21′41,64″BT
Logo Padang.svg
15 Kota Padangpanjang Suir Syam 2 16 0°27′18,77″LU 100°25′21,9″BT
Logopadangpanjang.png
16 Kota Pariaman Mukhlis Rahman 4 71 0°37′32,41″LU 100°7′23,1″BT
Lambang Kota Pariaman.png
17 Kota Payakumbuh Riza Falepi 5 76 0°13′52,33″LU 100°37′17,83″BT
Lambang Kota Payakumbuh.png
18 Kota Sawahlunto Ali Yusuf 4 37 0°40′40,16″LU 100°47′13,21″BT
Lambang Kota Sawahlunto.jpg
19 Kota Solok Irzal Ilyas 2 13 0°47′58,9″LU 100°39′57,92″BT
Kotasolok.gif

Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda, daerah ini tergabung dalam Gouvernement Sumatra's Westkust, termasuk di dalamnya wilayah Residentie Bengkulu yang baru diserahkan Inggris kepada Belanda. Kemudian diperluas lagi dengan memasukkan Tapanuli dan Singkil. Namun pada tahun 1905, wilayah Tapanuli ditingkatkan statusnya menjadi Residentie Tapanuli, sedangkan wilayah Singkil diberikan kepada Residentie Atjeh. Kemudian pada tahun 1914, Gouvernement Sumatra's Westkust, diturunkan statusnya menjadi Residentie Sumatra's Westkust, dan menambahkan wilayah Kepulauan Mentawai di Samudera Hindia ke dalam Residentie Sumatra's Westkust, serta pada tahun 1935 wilayah Kerinci juga digabungkan ke dalam Residentie Sumatra's Westkust. Pasca pemecahan Gouvernement Sumatra's Oostkust, wilayah Rokan Hulu dan Kuantan Singingi diberikan kepada Residentie Riouw, dan juga dibentuk Residentie Djambi pada periode yang hampir bersamaan. Pada masa pendudukan tentara Jepang, Residentie Sumatra's Westkust berubah nama menjadi Sumatora Nishi Kaigan Shu. Atas dasar geostrategis militer, daerah Kampar dikeluarkan dari Sumatora Nishi Kaigan Shu dan dimasukkan ke dalam wilayah Rhio Shu.

Pada awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, wilayah Sumatera Barat tergabung dalam provinsi Sumatera yang berpusat di Bukittinggi. Empat tahun kemudian, Provinsi Sumatera dipecah menjadi tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumatera Barat beserta Riau dan Jambi merupakan bagian dari keresidenan di dalam Provinsi Sumatera Tengah. Pada masa PRRI, berdasarkan Undang-undang darurat nomor 19 tahun 1957, Provinsi Sumatera Tengah dipecah lagi menjadi tiga provinsi yakni Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi. Wilayah Kerinci yang sebelumnya tergabung dalam Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci, digabungkan ke dalam Provinsi Jambi sebagai kabupaten tersendiri. Begitu pula wilayah Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singingi ditetapkan masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau. Selanjutnya ibu kota provinsi Sumatera Barat yang baru ini masih tetap di Bukittinggi. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 1/g/PD/1958, tanggal 29 Mei 1958 ibu kota provinsi dipindahkan ke Padang.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...