Kabupaten Ogan Ilir adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Ogan Ilir berada di jalur lintas timur Sumatera dan pusat pemerintahannya terletak sekitar 35 km dari Kota Palembang. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir dangan disetujuinya UUD No. 37 tahun 2003. Jumlah Penduduk 356,034 jiwa. Populasi penduduk di Kabupaten Ogan Ilir berasal dari Suku Ogan dengan 3 (tiga) sub-suku, yakni: Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak dan Suku Pegagan Ilir. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.
Jumlah kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 16 kecamatan terdapat 227 desa dan 14 kelurahan, yaitu :
Kecamatan Indralaya, terdapat 17 desa dan 3 kelurahan
Kecamatan Indralaya Utara, terdapat 15 desa dan 1 kelurahan
Kecamatan Indralaya Selatan, terdapat 14 desa
Kecamatan Pemulutan, terdapat 25 desa
Kecamatan Pemulutan Barat, terdapat 11 desa
Kecamatan Pemulutan Selatan, terdapat 15 desa
Kecamatan Tanjung Batu, terdapat 19 desa dan 2 kelurahan
Kecamatan Payaraman, terdapat 11 desa dan 2 kelurahan
Kecamatan Tanjung Raja, terdapat 15 desa dan 4 kelurahan
Kecamatan Sungai Pinang, terdapat 12 desa dan 1 kelurahan
Kecamatan Rantau Panjang, terdapat 12 desa
Kecamatan Muara Kuang, terdapat 13 desa dan 1 kelurahan
Kecamatan Rambang Kuang, terdapat 13 desa
Kecamatan Lubuk Keliat, terdapat 10 desa
Kecamatan Rantau Alai, terdapat 13 desa
Kecamatan Kandis, terdapat 12 desa.
Kabupaten Ogan Komering Ilir atau sering disingkat OKI yang beribukotakan Kayu Agung, adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Selatan yang memiliki luas 19.023,47 Km² dan berpenduduk sekitar 700.000 jiwa. Pada Tahun 2005 Kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan, yang terdiri atas 299 Desa/Kelurahan. Iklim di Kayu Agung, Ibu Kota Kabupaten Ogan tergolong Tropik Basah dengan curah hujan rerata Tahunan > 2.500 mm/tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata-rata > 116 hari/tahun. Musim Kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai Oktober setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai Bulan April. Penyimpangan musim biasanya terjadi dalam lima tahun, berupa musim penghujan, dengan rata-rata curah hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 60 hari/tahun. Di wilayah OKI juga terdapat beberapa pelabuhan yakni, Pelabuhan Sungai Lumpur yang dimana jumlah dermaganya adalah 2 Buah.
Kecamatan Luas Wilayah (km²) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)
Lempuing 525,61 70.642 134
Lempuing Jaya 503,80 59.786 119
Sungai Menang 2.876,17 46.567 16
Mesuji 55,86 38.870 696
Mesuji Raya 128,85 34.334 266
Mesuji Makmur 1.513,14 51.456 34
Tulung Selapan 4.853,40 40.683 8
Cengal 2.226,41 42.778 19
Tanjung Lubuk 222,97 32.296 145
Teluk Gelam 168,29 21.268 126
Pedamaran 1.059,68 40.114 38
Pedamaran Timur 464,79 20.110 43
Kota Kayu Agung 145,45 62.694 431
Pampangan 177,42 27.758 156
Pangkalan Lapam 1.139,75 26.033 23
SP. Padang 149,08 41.709 280
Jejawi 218,98 38.098 174
Air Sugihan 2.593,82 32.180 12
Keberadaan Ogan Ilir sebagai suatu kesatuan wilayah tersendiri telah ada sejak masa sebelum kemerdekaan, yaitu dalam status wilayah Afdeling Ogan Ilir yang kemudian berbubah menjadi Onder Afdeling Ogan Ilir dengan ibukotanya Tanjung Raja. Pada kemerdekaan, bersama-sama dengan onder-afdeling Komering Ilir, marga-marga dalam wilayah ini digabungkan dan bernaung dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada waktu itu wilayah Ogan Ilir berstatus sebagai wilayah Kewedanaan dengan ibukota tetap berada di Tanjung Raja, meliputi marga-marga dalam onder-afdeling Ogan Ilir setelah dikurangi marga yang digabung ke Kabupaten Muara Enim.
Gagasan pembentukan Kabupaten Ogan Ilir dan perhatian khususnya sudah muncul sejak lama. antara lain dapat dicatat dari generasi muda yang belajar di Kota Jogjakarta pada tahun 1958. Dari Kota Jogjakarta generasi muda Ogan Ilir membentuk organisasi Ogan Ilir yang disingkat IPOI (Ikatan Pelajar Ogan Ilir) dengan ketua Dr. H. Ahmad Asof dari Tanjung Raja dan sebagai sekretaris Dr. H. Hasan Zaini dari Desa Kerinjing, serta bendahara Bapak Prof. Dr. Ki. Amri Yahya dari Desa Sukaraja. Pada masa itu mereka masih merupakan generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Gerakan yang dilakukan oleh generasi muda itu adalah fokus pada upaya memindahkan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Kota Kayu Agung ke Kota Tanjung Raja.