Kabupaten Bangli adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Kabupaten Bangli adalah satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak memiliki pantai.[3] Bangli berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, kabupaten Klungkung dan Karangasem di timur, dan kabupaten Klungkung, Gianyar di selatan serta Badung dan Gianyar di sebelah barat.
Pada tahun 2004, Bangli mempunyai luas sebesar 520,81 km². Penduduknya berjumlah 197.210 jiwa. Obyek wisata di daerah ini antara lain adalah danau Batur. Ibu kotanya berada di Bangli. Bangli mempunyai 4 kecamatan, 4 kelurahan dan 56 desa. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah: Kintamani, Susut, Tembuku, Bangli
Objek Wisata - Bangli yang terdiri dari $ kecamatan dan 56 Desa ini tidak kalah dengan wilayah lainnya yang memiliki keindahan alam yang menjadi objek wisata baik lokal maupun mancanegra. berikut beberapa objek wisata di bangli : Air Panas Penelokan, Air Terjun Dusun Kuning, Air Terjun Slau, Danau Batur, Danau Beratan, Danau Tamblingan, Desa Purbakala Batukaang, Kintamani
Kintamani adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Kintamani juga merupakan kawasan wisata pemadangan alam di Bali, Indonesia. Sumber-sumber yang menyebutkan tentang Danau Batur adalah Lontar Kesmu Dewa. Lontar Usana Bali dan Lontar Raja Purana Batur. Disebutkan bahwa Pura Batur sudah ada sejak zaman Empu Kuturan, yaitu abad ke-10 sampai permulaan abad ke-11. Luasnya areal dan banyaknya pelinggih-pelinggih maka diperkirakan bahwa Pura Batur adalah penyiwi raja-raja yang berkuasa di Bali, sekaligus merupakan Kahyangan Jagat. Di Pura Batur yang diistanakan adalah Dewi Danu yang disebutkan dalam Lontar Usana Bali yang terjemahannya sebagai berikut:
“Adalah ceritera, terjadi pada bulan Marga Sari (bulan ke V) waktu Kresna Paksa (Tilem) tersebutlah Betara Pasupati di India sedang memindahkan Puncak Gunung Maha Meru dibagi menjadi dua, dipegang dengan tangan kiri dan kanan lalu dibawa ke Bali digunakan sebagai sthana Putra dia yaitu Betara Putrajaya (Hyang Maha Dewa) dan puncak gunung yang dibawa tangan kiri menjadi Gunung Batur sebagai sthana Betari Danuh, keduanya itulah sebagai ulunya Pulau Bali. Kedua Gunung ini merupakan lambang unsur Purusa dan Pradana dari Sang Hyang Widhi. Pura Batur merupakan tempat Pemujaan Umat Hindu di seluruh Bali khususnya Bali Tengah, Utara dan Timur memohon keselamatan di bidang persawahan. Sehingga pada saat puja wali yang jatuh pada Purnamaning ke X (kedasa) seluruh umat terutama pada semua kelian subak, sedahan-sedahan datang ke Pura Batur menghaturkan "Suwinih". Demikian kalau terjadi bencana hama.